Penyiar Radio
Setiap orang pasti punya pengalaman dalam hidupnya. Baik pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman yang menyedihkan, baik pengalaman manis maupun pengalaman pahit. Semua pengalaman-pengalaman itu pasti pernah dialami oleh semua orang. Pada tulisan ini, saya akan membagikan dan menceritakan pengalaman saya yang menyenangkan.
Sewaktu saya duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) tepatnya dikelas XI (sebelas), saya pernah menjadi penyiar radio disalah satu radio yang cukup terkenal di Jakarta, yaitu Radio Sonora. Waktu itu Radio Sonora membuat program baru yang bernama “The Spirit of The Youth” yang ditujukan khusus untuk para remaja yang duduk dibangku Menengah Atas.
Radio Sonora menunjuk beberapa sekolah SMA yang ada di Jakarta untuk mengisi acara baru tersebut, salah satunya adalah sekolah saya yaitu SMAN 80 Jakarta. Sekolah saya pun menunjuk saya sebagai salah salah satu muridnya untuk ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Menjadi sebuah kebanggaan bagi saya bisa terpilih dan diberi kesempatan untuk bisa menjadi penyiar radio di Radio Sonora.
Bersama empat orang teman saya yang lain, kami berangkat ke Radio Sonora yang berada di Gajah Mada, Jakarta Barat. Kami datang kesana untuk diberi pengarahan tentang program baru tersebut. Sesampainya disana, kami disambut dengan ramah oleh beberapa karyawan yang ada. Kami langsung dijelaskan secara detail tentang program “The Spirit of The Youth”. Sesudah diberi arahan dan penjelasan, kami langsung dibawa ke studio yang akan menjadi tempat kami siaran nanti. Saya sangat senang karena bisa mengetahui langsung studio yang menjadi tempat para penyiar bercuap-cuap, dan bisa langsung belajar menjadi seorang penyiar radio. Ini pengalaman pertama saya menjadi seorang penyiar. Sungguh sangat menyenangkan.
Di studio ini, kami berlatih menjadi penyiar yang baik dengan melihat para penyiar tersebut mempraktekannya secara langsung kepada kami. Saya pun mencontohkannya. Awalnya saya sangat kaku karena belum terbiasa dengan alat yang ada dan suasana studio. Selama saya berbicara bak penyiar radio, suara saya direkam. Setelah saya selesai latihan, suara rekaman tadi diputar kembali. Saya heran mendengarnya karena suara rekaman saya berbeda dengan aslinya, terdengar lebih jernih dan bening. Saya baru paham mengapa suara-suara para penyiar radio terdengar halus dan jernih. Itu karena ada alat khusus untuk menjernihkan suara. Latihan pun selesai, tetapi kami harus latihan sekali lagi sebelum kami siaran yang sesungguhnya.
Beberapa hari kemudian, kami datang lagi untuk latihan. Sesampainya disana, kami bertemu Glenn Fredly yang pada saat itu sedang menjadi bintang tamu dalam salah satu program di Radio Sonora. Glenn sangat ramah saat kami minta tanda tangannya. Kami pun berfoto bersama, dan sampai saat ini, foto itu masih ada. Setelah puas berfoto bersama, kami melanjutkan latihan kami.
Tibalah hari yang dinanti, dimana kami akan menjadi penyiar radio sehari. Persiapan sudah dilakukan dan kami langsung masuk studio. Sebelum memulai acara, kami berdoa bersama agar acara yang kami bawakan dapat berjalan dengan lancar dan semoga para pendengar dapat terhibur dengan acara ini. Kami membuka acara dengan menyapa para pendengar terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan topik-topik yang sudah kami pesiapkan. Kami membawakan acara tersebut dengan rileks dan santai, sehingga pendengar yang mendengar pun bisa terbawa suasana santai. Tak terasa acara tersebut selesai. Kami sangat senang karena acara tersebut dapat berjalan dengan lancar.
Sebagai kenang-kenangan pernah menjadi penyiar di Radio Sonora, saya dan teman-teman saya diberi sertifikat penghargaan. Saya sangat senang karena bisa menjadi penyiar radio dan bisa membuat sekolah saya bangga dengan pernah mengikuti acara ini. Ini merupakan pengalaman yang menyenangkan dan sangat berharga buat saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar