Perusahaan
Australia Gunakan Cucu Suharto
SYDNEY, KOMPAS.com — Sebuah perusahaan tambang Australia, Western Mining Network,
menggunakan jasa salah seorang cucu mantan Presiden Suharto, Panji Suharto,
untuk mempromosikan perusahaan tersebut.
Panji
Adhikumoro adalah putra Bambang Trihatmojo, dan menurut laporan harian The Age pada Senin (18/3/2013) baru saja
berkunjung ke Australia membantu Western Mining untuk menarik minat para
investor guna membeli saham perusahaan yang terdaftar di bursa Australia, ASX,
tersebut.
Ketika
ditanya mengenai kontribusinya bagi perusahaan tersebut, Panji mengatakan,
"Saya mengetahui banyak orang di Indonesia, dan saya bisa mendapatkan
banyak informasi di Indonesia."
Direktur
Eksekutif Western Mining Chris Clower mengatakan bahwa bantuan Panji Suharto
diperlukan untuk membantu masuk ke dalam lingkungan pasar bisnis Indonesia yang
semakin kompleks.
"Memiliki
mitra yang tepat sangat penting sehingga, ketika kita memiliki aset yang
bernilai, tidak akan bisa diambil alih orang lain begitu saja," kata Chris
Clower. "Ini bukan karena kami bergerak di pasar gelap, tetapi ini
diperlukan supaya kami rentan terhadap bahaya."
Menurut
Clower, bantuan dari mereka yang pernah dekat dengan Suharto diperlukan karena
peraturan di Indonesia selalu berubah-ubah.
"Penting
sekali untuk mengetahui ke mana arah peraturan akan berjalan, dan mencari
celah-celah dari peraturan yang ada," kata Clower. Menurut The Age, Duta Besar Australia
untuk Indonesia Greg Moriarty tahun lalu telah memperingkatkan adanya
"nasionalisme ekonomi" di Indonesia, dan perlunya perusahaan
Australia yang beroperasi di Indonesia untuk berhati-hati menyusul perubahan
peraturan pembatasan kepemilikan asing di perusahaan tambang.
Menurut
laporan koresponden Kompas di Australia L Sastra Wijaya, beberapa perusahaan
asing sekarang terlibat dalam sengketa dengan perusahaan Indonesia, seperti
perusahaan tambang Inggris Churchill Mining di Kalimantan dan Intrepid Mines.
Menurut
Gregory Sarkissian, Direktur Pelaksana Borneo Brothers, pemilik saham terbesar
di Western Mining, sengketa bisnis itu diharapkan tidak terjadi bagi
keterlibatan mereka karena nama Suharto masih disegani di Indonesia.
"Ketika
kami berkunjung, ketika mereka tahu bahwa keluarga Panji terlibat, mereka tidak
mau membuat keributan dan malah membantu." kata Sarkissian.
Namun,
menurut Prof Tim Lindsey, ahli masalah Indonesia di Universitas Melbourne, nama
Suharto sekarang ini tidak lagi memiliki pengaruh besar di Indonesia.
"Nama
Suharto tidak lagi bersinar di Indonesia. Ingat ketika meninggal, Suharto
sedang menghadapi tuduhan korupsi," kata Lindsey.
Sumber : http://internasional.kompas.com
Opini :
Dari artikel diatas mengenai perusahaan
Australia yang menggunakan cucu Suharto untuk mempromosikan perusahaan tersebut
merupakan hal yang wajar. Tentunya tindakan tersebut sudah didasari pada
beberapa pertimbangan. Panji Trihatmojo selaku cucu mantan Presiden Suharto
merupakan icon yang dijadikan sebagai
penarik minat investor agar perusahaan tersebut dapat masuk dan diterima dalam
bisnis di Indonesia. Apapun strategi dan langkah yang ditempuh oleh perusahaan
Australia tersebut untuk masuk dalam bisnis di Indonesia, diharapkan jangan sampai mengambil alih harta kekayaan alam
yang ada di Indonesia karena hal tersebut merupakan aset bernilai yang harus
dinikmati oleh bangsa Indonesia sendiri. Selain itu, perusahaan Australia tersebut juga harus taat dan patuh pada peraturan yang berlaku di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar