Inflasi merupakan Kecenderungan naiknya harga barang-barang secara umum dan
terjadi secara terus menerus. Kenaikan harga satu atau beberapa barang tidak
dapat dikatakan bahwa terjadi inflasi. Selain itu, apabila kenaikan harga
barang terjadi secara temporer, seperti menjelang hari raya misalnya, maka hal
itu tidak dapat dikatakan sebagai inflasi. Dengan naiknya harga barang-barang
di satu sisi, hal itu mengandung arti terjadinya penurunan nilai uang di sisi
lain.
Dilihat dari tingkat
keparahannya, inflasi dibedakan menjadi :
§
Inflasi Ringan, yaitu tingkat inflasi sampai dengan 10% atau 20% setahun;
§
Inflasi Sedang, yaitu antara 10% s/d 30% setahun;
§
Inflasi Berat, yaitu antara 30% s/d 100% setahun;
§ Hiper Inflasi, yaitu di
atas 100% setahun.
Berdasar sebab terjadinya:
Demand Inflation, yaitu inflasi yang timbul karena desakan permintaan masyarakat akan
barang dan jasa begitu kuat. Inflasi ini muncul karena naiknya tingkat
pendapatan masyarakat, sehingga masyarakat cenderung membeli barang dan jasa
lebih banyak dari yang biasa mereka gunakan. Misalnya seseorang yang biasa
mengkonsumsi susu satu gelas sehari, karena pendapatnya meningkat, maka
konsumsi susunya juga meningkat menjadi 3 gelas sehari. Dengan meningkatnya
konsumsi atau pembelian, akan mendorong naiknya harga barang-barang.
Cost atau Cost-push Inflation, yaitu inflasi yang disebabkan karena
naiknya biaya produksi. Misalnya terjadi kenaikan bahan bakar atau tuntutan
buruh akan kenaikan upah, dimana kedua hal itu merupakan bagian dari biaya
produksi, maka perusahaan pun akan menaikkan harga jual barang dan jasanya.
Berdasar asal-usul terjadinya:
Domestic inflation, yaitu inflasi yang berasal atau bersumber dari dalam
negeri;
Misalnya pemerintah mengalami defisit anggaran belanja kemudian pemerintah
mencetak uang baru, sehingga jumlah uang beredar bertambah. Keadaan ini akan
mendorong tingkat konsumsi masyarakat, bila penawaran barang tetap, maka hal
ini akan mendorong kenaikan harga barang-barang.
Imported inflation, yaitu inflasi yang berasal dari luar negeri.
Sebagai contoh adalah negara kita, dimana negara kita masih banyak
mengimpor bahan baku dan barang modal lainnya. Apabila harga barang-barang yang
diimpor itu naik, maka biaya produksi juga meningkat, yang akhirnya akan menaikkan
harga jual barang dan jasa.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi disuatu negara
diantarnya:
Dari sudut pandang ekonomi, pada prinsipnya inflasi itu terjadi karena
tidak adanya keserasian antara laju pertambahan uang dan tingkat pertumbuhan
barang dan jasa. Apabila jumlah uang beredar meningkat, sedangkan produksi
barang dan jasa tetap, maka hal ini cenderung akan mendorong terjadinya
inflasi. Namun demikian, dari uraian tentang jenis-jenis inflasi dapat
diidentifikasikan faktor-faktor penyebab terjadinya inflasi, yaitu antara lain
:
Naiknya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa
Ketika pemerintah menaikkan gaji pegawai negeri sipil(PNS), biasanya
diikuti dengan kenaikan permintaan barang dan jasa. Bila kenaikan besarnya
permintaan ini tidak diimbangi dengan penambahan volume barang dan jasa di
pasar, maka hal ini akan berakibat pada naiknya harga barang dan jasa. Kenaikan
gaji PNS ini pada dasarnya mengidikasikan adanya kenaikan jumlah uang yang
beredar. Jenis inflasi ini disebut demand-pull inflation
Kenaikan biaya produksi
Pada waktu pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), maka harga
barang-barang di pasar juga akan meningkat. Mengapa? Ka rena kenaikan harga BBM
berdampak pada kenaikan biaya produksi, akibatnya perusahaan juga menaikkan
harga jual barang dan jasanya. Disini terjadi cost-push inflation.
Defisit anggaran belanja (APBN)
Defisit APBN yang ditutup dengan percetakan uang baru oleh Bank Indonesia,
akan berakibat pada bertambahnya jumlah uang beredar,
Dimana hal ini akan berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa.
Menurunnya nilai tukar rupiah
Menurunnya nilai tukar terhadap valuta asing, seperti US dollar, Yen,
Deutche Mark, akan berdampak pada semakin mahalnya barang-barang produksi
impor. Hal ini berakibat pada kenaikan biaya produksi.
Faktor uang dan barang/jasa seperti diuraikan diatas memang berdampak
langsung terhadap inflasi. Bla ditelusuri, maka sumber penyebab inflasi dapat
juga bersal faktor-faktor sosial dan politik. Sebagai contoh, adanya berbagai
kerusuhan sosial seperti yang terjadi akhir-akhir ini, juga memberikan dorongan
terhadap laju inflasi. Berbagai kerusuhan sosial yang terjadi menyebabkan rasa
tidak aman pada penduduk, sehingga mendorong mereka untuk membeli barang-barang
dalam jumlah besar dari kebutuhan.
Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang terjadi di seluruh negara di dunai.
Inflasi tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang saja, seperti
Indonesia, tetapi terjadi juga di negara-negara maju pada umumnya seperti Eropa
Barat, Amerika Serikat, dan Jepang, harga barang-barang secara umum relatif
stabil, dimana tingkat inflasi relatif rendah, berkisar antara 3% - 5% per
tahun. Sedangkan di negara-negara berkembang pada umumnya, tingkat inflasi
sangat berfluktuatif dan relatif lebih tinggi dari tingkat inflasi di
negara-negara maju. Hal ini berkaitan juga dengan keadaan ekonomi, dan
sosial-politik yang relatif belum stabil.
Sehingga agar inflasi tidak semakin buruk, perlu adanya upaya untuk menekan
inflasi, diantaranya:
§ Menjaga keserasian
antara laju penambahan uang beredar dengan laju pertumbuhan barang dan jasa. Penambahan jumlah
uang beredar harus dilakukan secara proporsional dengan tingkat pertumbuhan
penawaran barang dan jasa. Di samping itu, jumlah uang beredar senantiasa harus
dipantau dan dikendalikan. Beberapa instrumen yang dapat digunakan oleh
pemerintah (Bank Indonesia guna mengendalikan jumlah uang beredar adalah:
Politik operasi pasar terbuka (Open Market Operation);
§ Politik diskonto dan
bunga pinjaman; serta Politik mengubah cadangan minimal bank-bank umum pada Bank
Indonesia. Selain itu perlu dilakukan pengawasan pinjaman secara selektif
maupun Pembujukan moral (moral suation).
§ Menjaga kestabilan
nilai tukar mata uang. Nilai tukar rupiah yang cenderung merosot terhadap mata uang asing, akan
mendorong laju inflasi. Mengapa? Sebab negara kita masih banyak mengimpor
barang-barang modal dan juga bahan baku produksi. Jika mata uang rupiah
meroset, maka harga barang-barang impor untuk kebutuhan produksi menjadi lebih
mahal. Hal ini berati akan menaikkan biaya produksi, yang selanjutnya akan
menaikkan harga barabf dan jasa di pasar.
§ Melakukan intervensi
pasar. Pada masa-masa tertentu dapat terjadi lonjakan terhadap permintaan
barang-barang dipasar, seperti menjelang hari raya Idul Fitri dan Natal.
Keadaan ini tidak dapat dibiarkan terus, karena dapat menyulut kenaikan harga
barang-barang pada umunya. Kenaikan harga barang-barang secara temporer memang
tidak dapat disebut inflasi
Komentar : Dari artikel diatas telah dijelaskan mengenai
faktor-faktor penyebab terjadinya inflasi dan cara mengatasinya. Di
negara-negara berkembang seperti di Indonesia, inflasi pasti terjadi setiap
tahun, tetapi besar kecilnya inflasi tergantung dari situasi dan kondisi
perekonomian suatu negara. Diharapkan pemerintah Indonesia dapat mencegah
terjadinya inflasi, dan jika sudah terjadi inflasi, pemerintah dapat segera
mengatasi inflasi tersebut untuk memperbaiki perekonomian negara ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar