Minggu, 27 November 2011

Tugas 3 Bahasa Indonesia 2

Artikel 1 : “Nih.. Speaker Khusus dipernikahan Ibas – Aliya”

Dilihat dari judul, artikel ini menggunakan bahasa yang tidak baku. Kata ‘nih’ merupakan bahasa sehari - hari yang sering digunakan masyarakat jika ingin menunjukkan sesuatu hal.
Dari segi bahasa, secara keseluruhan bahasa yang digunakan baku. Dalam artikel ini, terdapat kalimat langsung yang dapat dicirikan dengan tanda petik. Selain itu, ditemukan juga pepatah seperti “pucuk dicinta ulam pun tiba” untuk menggambarkan situasi yang terjadi pada saat itu. Bahasa- bahasa asing dicetak miring sesuai dengan kaidah yang berlaku. Kalimatnya pun logis dan mudah dipahami.
Dari segi ejaan, sudah sesuai dengan kaidah EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Contoh penggunaan kata awal di-. Untuk menyatakan tempat kata ‘di’ dipisah contoh di Balai Sidang Senayan dan untuk awalan digabung, contoh diseluruh acara.
Dari bentuk paragraf, artikel ini terdiri dari beberapa paragraf yang berisi 3-4 kalimat. Kalimat pertama masuk kedalam, sedangkan kalimat berikutnya berbentuk rata kiri, sehingga terlihat rapih.

sumber : www.kompas.com



Artikel 2 : “Selamat Menempuh Hidup Baru Ibas dan Aliya”

Dilihat dari judul, artikel ini menggunakan bahasa yang baku dan pembaca dapat mengerti pesan yang disampaikan secara tersurat dari judul tersebut. Ini merupakan suatu nilai lebih karena judul sangat penting dalam suatu artikel.
Dari segi bahasa, terdapat kata-kata yang tidak baku, contohnya ‘lho’, ‘eits’, ‘gimana ya’. Ada kalimat yang tidak langsung menjelaskan maksudnya atau ada kalimat yang bertele-tele. Bahasa asing dicetak sama atau tidak dicetak miring, sehingga sulit membedakan bahasa asli Indonesia dengan bahasa asing, contohnya speaker, dress code. Ada penggunaan kata yang kurang tepat, contoh: mengontak seharusnya menghubungi.
Dari segi ejaan, ditemukan beberapa ejaan yang salah, contohnya ‘karena’ ditulis diawal kalimat, seharusnya ditengah kalimat karena kata ‘karena’ merupakan penghubung kalimat. Kata hikmat ditulis ‘khidmat’. Penempatan tanda koma juga kurang tepat, contohnya : Namun, sepertinya, bagi Ibas, menikahi Aliya sudah menjadi kado yang tak terkira nilainya.
Dari bentuk paragraf, artikel ini hanya memuat 1-2 kalimat saja disetiap paragrafnya, kemudian dipisahkan dengan jarak. Ada satu paragraf yang berisi satu kalimat saja. Jadi bentuk paragraf dari artikel ini terlihat kurang rapi dan teratur.

sumber : m.koran-jakarta.com




Kesimpulan

Dua artikel dengan tema yang sama dari dua koran yang berbeda memiliki ciri dan karakternya masing-masing. Setiap artikel mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dari pembahasan diatas ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan artikel pertama lebih baik dibandingkan dengan artikel kedua.
Dalam artikel pertama yang berjudul “Nih.. Speaker Khusus dipernikahan Ibas-Aliya” terdapat banyak kelebihan, yaitu bahasa yang digunakan baku, kalimatnya efektif dan tidak ada kalimat yang bertele-tele serta mudah dipahami. Ejaan sudah sesuai dengan kaidah EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Bentuk paragrafnya rapi dan teratur. Disamping kelebihan, akan tetapi terdapat juga kekurangan yag dapat dilihat dari penggunaan kata yang tidak baku dijudul artikel. Seharusnya judul yang menjadi ujung tombak suatu artikel ditulis dalam bahasa yang baku agar maksud dan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pembaca.
Dalam artikel kedua yang berjudul “Selamat Menempuh Hidup Baru Ibas dan Aliya” juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun lebih banyak kekurangan dibandingkan dengan kelebihannya. Kekurangannya dalam bahasa yang digunakan terdapat kata yang tidak baku, ada kalimat yang bertele-tele. Ejaannya banyak yang salah dan ada penggunaan kata yang tidak tepat dengan kalimatnya. Bentuk paragrafnya juga kurang rapi dan teratur sehingga mengurangi nilai estetika. Walaupun terdapat banyak kekurangan, artikel ini pun memiliki kelebihan yang sangat penting, yaitu judul yang tepat dan didukung dengan kata-kata yang baku. Dalam artikel ini, pembaca sudah mengerti isi artikel tersebut dari judul, karena sudah dapat memberikan pesan kepada pembacanya.

Tulisan 7 Bahasa Indonesia 2

SEA GAMES XXVI


Pesta olahraga negara- negara se-Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan nama SEA GAMES yang ke-26 diselenggarakan di negara kita, Indonesia tepatnya di Palembang dan Jakarta. Perhelatan akbar ini berlangsung selama 11 hari dari tanggal 11 November sampai tanggal 22 November 2011. Menjadi sebuah kehormatan bagi Indonesia bisa dipercaya menjadi tuan rumah SEA GAMES.

Sebelum menjelang pembukaan, terdapat kendala- kendala dalam mempersiapkan acara tersebut, yakni belum terselesaikannya pembangunan wisma atlet, beberapa venue atlet untuk latihan, dan juga masih ada kendala yang lainnya. Sempat tersiar kabar kalau acara SEA GAMES ini akan diundur karena belum siapnya negara kita sebagai tuan rumah, tetapi Menpora berikeras untuk tetap mempertahankan berlangsungnya acara SEA GAMES tersebut tanggal 11 November sesuai dengan kesepakatan. Berbagai usaha pun dilakukan salah satunya dengan mengebut semua pekerjaan pembangunan agar dapat terselesaikan tepat waktu sebelum acara pembukaan dimulai. Alhasil semua kendala dapat terselesaikan, dan acara pembukaan SEA GAMES pun dapat diselenggarakan dengan baik.

Opening Ceremony SEA GAMES diselenggarakan di stadion utama Jakabaring, Palembang dengan sangat meriah. Pesta kembang api pun menjadi alasan utama kemeriahan acara tersebut. Lampu yang menyoroti kembang api menambah keindahan langit dimalam itu. Acara ini pun didukung oleh ribuan penari dengan kostum yang indah dan juga kolaborasi beberapa penyanyi dari beberapa negara membuat acara ini semakin meriah.

Begitupun dengan Closing Ceremony yang tak kalah meriah dengan Opening Ceremony. Pesta kembang api juga memeriahkan acara penutupan SEA GAMES tersebut. Namun dalam acara penutupan tersebut terdapat acara pemberian bendera SEA GAMES dari Menteri Olahraga Indonesia ke Menteri Olahraga Myanmar sebagai lambang karena SEA GAMES XXVII akan diselenggarakan di negara tersebut.
Kemeriahan Opening Ceremony dan Closing Ceremony disempurnakan dengan berhasilnya Indonesia menyandang gelar sebagai Juara Umum dalam SEA GAMES XXVI dengan perolehan 182 emas. Ini semua berkat perjuangan para atlet dan kerja sama semua tim serta dukungan dari seluruh rakyat Indonesia. Tentunya keberhasilan ini harus disyukuri dan patut dijadikan motivasi agar kedepannya bidang Olahraga di Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Tulisan 6 Bahasa Indonesia 2

Gigi Ginsul Tidak Boleh Dicabut


Siapa yang tidak tahu gigi ginsul ? Setiap orang pasti tahu gigi ginsul atau mungin punya gigi ginsul. Gigi ginsul adalah gigi taring atas yang tumbuh tidak sesuai tempatnya. Saat tersenyum gigi ginsul akan terlihat menonjol disudut atas mulut.

Penyebabnya bisa karena pergeseran gigi susu sehingga ruangan untuk tumbuh gigi baru tidak sesuai besarnya. Kemudian tumbuh gigi tetap, maka yang terjadi gigi tetap yang tumbuh tidak mendapat tempat dan terkesan berdesakan atau bertumpukan diposisi yang sama.

Selain itu, faktor keturunan juga bisa mempengaruhi tumbuhnya gigi ginsul, misalnya si anak mempunyai bentuk rahang yang kecil dari ibunya dan gigi yang besar dari ayahnya, sehingga ukuran gigi tidak sesuai dengan ukuran rahang yang kecil. Malnutrisi (kekurangan nutrisi) juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan rahang dan gigi.

Ternyata gigi ginsul punya kekurangan, yaitu proses pengunyahan menjadi tidak sempurna. Selain itu dari segi estetika juga kurang. Efek lainnya adalah mudah terjadi penumpukan plak gigi serta sulit membersihkan daerah itu dengan sikat gigi. Akan tetapi tidak sedikit orang yang beranggapan dengan mempunyai gigi ginsul seseorang akan terlihat lebih manis.

Walaupun demikian, gigi taring sebaiknya tidak boleh dicabut karena sangat diperlukan untuk membentuk sudut lengkung rahang dan membuat muka terlihat lebih simetris dan wajah tidak cekung jika terlihat dari samping.

Minggu, 06 November 2011

Tugas 2 Bahasa Indonesia 2

Di Makasar sering terjadi aksi tawuran atau kerusuhan yang dilakukan oleh mahasiswa. Aksi kekerasan justru sering terjadi di kampus. Unjuk rasa ini bahkan sudah menyebabkan orang-orang yang sedang melintasi jalan tersebut menjadi korban dari kerusuhan yang terjadi. Mereka tidak peduli lagi dengan status kemahasiswaan yang sedang ditanggungnya. Bentrok mahasiswa ini tidak hanya dengan aparat setempat saja, tetapi juga sesama mahasiswa dalam satu kampus. Ini tentu sangat memalukan.


Beberapa faktor penyebab terjadinya kerusuhan ialah provokasi yang terjadi antar sesama mahasiswa, ada pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana dengan menyebarkan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, saling ejek antar sesama mahasiswa pun bisa jadi penyebab terjadinya aksi bentrokan. Selain itu juga karena tindakan atau perilaku mahasiswa yang semaunya sehingga warga sekitar mengadukan kepada pihak kepolisian untuk segera ditangani, tetapi karena mahasiswa tersebut tidak terima, maka terjadilah bentrokan dengan aparat setempat.


Melihat fenomena yang terjadi seperti ini, sungguh memalukan sekaligus menyedihkan. Dimana seseorang yang sudah dianggap “maha” dalam sebuah tingkat tertinggi dalam dunia pendidikan melakukan hal-hal bodoh yang sama sekali tidak berguna untuk dirinya sendiri ataupun orang lain. Justru tindakan tersebut merusak citra positif sebagai mahasiswa. Aksi primitif tersebut sama sekali tidak sebanding dengan tingkat intelektual seorang mahasiswa. Jika Anda merasa mahasiswa tolong hentikan segala bentuk tindakan bodoh seperti ini, seharusnya bertindaklah sebagaimana seorang mahasiswa, dimana setiap tindakan mencerminkan tingkat intelektualnya.